Showing posts with label Jaringan. Show all posts
Showing posts with label Jaringan. Show all posts

IP, Subneting, Prefix Lenght, Jumlah Host

Written By Putra IGP on Friday, January 6, 2012 | Friday, January 06, 2012

Berawal dari ambil mata kuliah Cisco Fundamental 2, saya ingin membagi dan sebagai pengingat untuk diri saya sendiri.
IP, Subneting, Prefix Lenght dan Jumlah Host adalah ilmu dasar dalam sebuah jaringan komputer, baik internet maupun intranet.
IP Class
Sebagai pengingat aja, IP di bagi menjadi 3 kelas, yaitu :
  1. Kelas A dengan Range : 1.0.0.0 – 126.255.255.255
  2. Kelas B dengan Range : 128.0.0.0 – 191.255.255.255
  3. Kelas C dengan Range : 192.0.0.0 – 223.255.255.255
Nah, selain IP diatas ada juga IP yang sudah ada (default) dalam komputer kita. Yaitu 127.0.0.1 atau sering disebut localhost. Localhost  atau IP 127.0.0.1 sering digunakan untuk menjalankan file-file website mereka secara lokal, oleh sebab itu ip 127.0.0.0 tidak boleh digunakan.
Selain itu dalam penggunaannya dibagi menjadi 2, yaitu IP Public dan IP Private.
  1. IP Public adalah IP yang dapat di akses dari seluruh dunia, karena IP tersebut sudah di daftarkan di server penghubung di dunia, jadi dengan IP Public kita dapat mengakses Internet
  2. IP Private adalah IP yang di gunakan hany untuk keperluan LAN, jadi tidak bisa terkoneksi internet. IP yang di alokasikan untuk IP Private ini yaitu :
  • Untuk kebutuhan kelas A : 10.0.0.0
  • Untuk kebutuhan kelas B : 172.16.0.0
  • Untuk kebutuhan kelas C : 192.168.0.0
SUBNET
Subnet mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa inggris yang mengacu kepada angka biner 32bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar.
Subnet Mas dibagi menjadi beberapa kelas yaitu
  1. Kelas A dengan Subnet mask : 255.0.0.0
  2. Kelas B dengan Subnet mask : 255.255.0.0
  3. Kelas C dengan Subnet mask : 255.255.255.0
Prefix Lenght dan Jumlah Host
Notasi network prefix juga dikenal dengan sebutan notasi Classless Inter-Domain Routing (CIDR) yang didefinisikan di dalam RFC 1519 .
berikut adalah daftar prefix length beserta jumlah hostnya:
                   Subnet Mask                                             Jumlah Host
  • 255.192.0.0 atau /10                                         4194302
  • 255.224.0.0 atau /11                                         2097150
  • 255.240.0.0 atau /12                                        1048574
  • 255.248.0.0 atau /13                                           524286
  • 255.252.0.0 atau /14                                           262142
  • 255.254.0.0 atau /15                                           131070
  • 255.255.0.0 atau /16                                              65534
  • 255.255.128.0 atau /17                                         32766
  • 255.255.192.0 atau /18                                          16382
  • 255.255.224.0 atau /19                                            8190
  • 255.255.240.0 atau /20                                           4094
  • 255.255.248.0 atau /21                                            2046
  • 255.255.252.0 atau /22                                            1022
  • 255.255.254.0 atau /23                                               510
  • 255.255.255.0 atau /24                                               254
  • 255.255.255.128 atau /25                                           126
  • 255.255.255.192 atau /26                                              62
  • 255.255.255.224 atau /27                                             30
  • 255.255.255.240 atau /28                                             14
  • 255.255.255.248 atau /29                                               6
  • 255.255.255.252 atau /30                                               2
Jumlah host ini belum termasuk network address dan broadcast address
Semoga membantu
Friday, January 06, 2012 | 0 comments | Read More

pengertian fdma, tdma, dan cdma

Written By Putra IGP on Thursday, January 5, 2012 | Thursday, January 05, 2012

FDMA adalah sistem multiple access yang menempatkan seorang pelanggan pada sebuah kanal berbentuk pita frekuensi (frequency band) komunikasi. Jika satu pita frekuensi dianggap sebagai satu jalan, maka FDMA merupakan teknik “satu pelanggan, satu jalan”. Pada saat pelanggan A sedang menggunakan jalan itu, maka pelanggan lain tidak dapat menggunakan sebelum pelanggan A selesai. Jadi, kalau dalam waktu yang bersamaan ada 100 pelanggan yang ingin berkomunikasi dengan rekannya, maka sudah tentu diperlukan 100 pita frekuensi. Kalau setiap pita memerlukan lebar 30 Kilo Hertz (kHz) dan frekuensi yang digunakan berawal dari 890 Mega Hertz (MHz), maka:
• Pita frekuensi kanal 1 mulai dari 890 MHz hingga 890,030 Mhz
• Pita frekuensi kanal 2 mulai dari 890,030 MHz hingga 890,060 MHz
• Pita frekuensi kanal 3 mulai dari 890,060 MHz hingga 890,090 MHz
• dan seterusnya.
Sedangkan lebar total seluruh pita yang digunakan adalah:
100 x 30.000 Hz = 3.000.000 Hz = 3 MHz.
Artinya, jika frekuensi yang digunakan mempunyai batas bawah 890 MHz, maka batas atasnya adalah 893 MHz.
Akan tetapi, frekuensi yang tersedia untuk komunikasi bergerak dibatasi oleh peraturan yang ada karena frekuensi-frekuensi lain pasti digunakan untuk jatah keperluan yang lain pula. Sementara jatah frekuensi yang ada pun harus dibagi antarpenyelenggara telepon seluler. Karena itu, untuk memperbanyak kapasitas dengan jumlah kanal yang terbatas, digunakan trik-trik tertentu sesuai dengan strategi si penyelenggara.
*TDMA
Berbeda dengan FDMA yang memberikan satu pita frekuensi untuk dipakai satu pelanggan, TDMA memberikan satu pita frekuensi untuk dipakai beberapa pelanggan. Jadi kanal-kanal komunikasi dirupakan dalam bentuk slot-slot waktu. Slot waktu adalah berapa lama seorang pelanggan mendapat giliran untuk memakai pita frekuensi. Satu slot waktu digunakan oleh satu pelanggan. Slot-slot waktu ini dibingkai dalam satu periode yang disebut satu frame. Jadi misalkan ada 10 pelanggan yang masing-masing adalah A, B, C, D, E, F, G, H, I, dan J, maka dalam satu frame terdapat 10 slot waktu yang merupakan giliran tiap pelanggan untuk menggunakan pita frekuensi yang sama.
Proses komunikasi multi-access dilakukan dengan menjalankan frame ini berulang- ulang sehingga akan muncul urutan giliran pemakaian saluran seperti: A-B-C-D-E-F-G-H-I-J-A-B-C-D- E-F-G-H-I-J-A-B-C-dan seterusnya. Tentu saja harus ada pembatasan jumlah pelanggan yang menggunakan satu pita frekuensi ini. Jika tidak dibatasi, periode frame akan terlalu panjang dan akibatnya timbul komunikasi terputus-putus yang mengganggu pembicaraan.
Karena sifatnya yang tidak kontinyu (tidak terjadi pemakaian pita frekuensi terus menerus oleh satu pelanggan dalam satu periode pembicaraan), maka teknik TDMA hanya dapat mengakomodasi data digital atau modulasi digital. Sehingga sinyal-sinyal analog yang akan dikirim, harus diubah menjadi format digital dahulu.
*CDMA
Teknik CDMA adalah temuan yang lebih baru dibandingkan dengan FDMA dan TDMA. Teknik CDMA berawal pada tahun 1949 ketika Claude Shannon dan Robert Pierce (yang banyak jasanya untuk kemajuan teknologi telekomunikasi saat ini) menyampaikan ide dasar CDMA. Teknik ini merupakan temuan yang brilian karena kanal yang satu dengan lainnya tidak dibedakan dari frekuensi/FDMA atau waktu/TDMA yang secara awam lebih mudah dipahami, melainkan dengan perbedaan kode. Jadi pada CDMA, seluruh pelanggan menggunakan frekuensi yang sama pada waktu yang sama.
CDMA (juga disebut DSSS/ direct sequence spread spectrum) merupakan salah satu dari dua jenis teknik murni spread spectrum multiple access (SSMA). Jenis lainnya dikenal sebagai FHMA (frequency hopping spread spectrum). Kedua jenis ini tergolong SSMA karena sinyalnya tersebar (spread) pada spektrum pita frekuensi yang lebar. Pada CDMA, penyebaran sinyal diperoleh akibat proses perkalian data input (yang mempunyai waktu perubahan lambat) dengan kode PN (yang mempunyai waktu perubahan cepat).
Walaupun pita frekuensinya lebar, tegangan sinyal yang dihasilkan sangat kecil, menyerupai noise (bising) yang selalu menyertai gelombang radio. Sehingga apabila dimonitor oleh penerima lain, sinyal yang dipancarkan oleh pengirim berbasis CDMA hanya berupa noise (seolah-olah menunjukkan ketiadaan sinyal pancar) yang tidak mengganggu sinyal lain. Sifat CDMA yang lain adalah kemampuannya untuk tahan terhadap jamming (penutupan oleh sinyal yang lebih kuat) pada pita frekuensi sempit. Hal ini terjadi karena jamming pada pita frekuensi sempit itu tidak akan mengganggu sinyal-sinyal CDMA yang tersebar di pita frekuensi lain.
Thursday, January 05, 2012 | 0 comments | Read More

VSAT

Written By Putra IGP on Monday, January 2, 2012 | Monday, January 02, 2012

VSAT = Very Small Aperture Terminal
Perkembangan Teknologi Informasi saat ini sangat cepat yang diimbangi dengan perubahan bisnis perusahaan, dimana saat ini setiap perusahaan atau institusi menggunakan suatu solusi IT contohnya saja penggunaan TI dalam bidang Komunikasi Data. Ada banyak perusahaan baik yang menjadikan IT sebagai senjata utama atau hanya sebagai tools menggunakan komunikasi data untuk mengintegrasikan sistem mereka dalam satu jaringan yang terpusat. Secara Garis besar teknologi Komunikasi data dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu komunikasi data berbasis Satelite, Wireless, dan Teresterial. Penjelasan berikut penulis mencoba untuk menjelaskan beberapa teknologi yang digunakan dalam komunikasi data.
putraigp.blogspot.com

VSAT kependekan dari Very Small Aperture Terminal, sebuah terminal yang digunakan dalam komunikasi data satelit, suara dan sinyal video, tidak termasuk broadcast televisi. VSAT terdiri dari dua bagian, sebuah transceiver yang ditempatkan di luar (out doors) yang dapat langsung terjangkau oleh satelit dan sebuah alat yang di tempatkan di dalam ruangan yang menghubungkan transceiver dengan alat komunikasi para pengguna, PC misalnya. Transceiver menerima dan mengirim sinyal ke transponder satelit di langit. Satelit mengirim dan menerima sinyal dari sebuah ground station komputer yang berfungsi sebagai hub untuk sistem tersebut. Masing-masing komputer pengguna terhubungkan oleh hub ke satelit, membentuk sebuah topologi bintang (star topology). Hub tersebut mengatur keseluruhan operasional network. Agar sebuah komputer pengguna dapat melakukan komunikasi dengan lainnya, transmisinya harus terhubung dengan hub yang kemudian mentransmisikan kembali ke satelit, setelah itu baru dikomunikasikan dengan komputer pengguna VSAT yang lain.
Sebenarnya piringan VSAT tersebut menghadap ke sebuah satelit geostasioner. Satelit geostasioner berarti satelit tersebut selalu berada di tempat yang sama sejalan dengan perputaran bumi pada sumbunya. Satelit geostasioner mengorbit selalu pada titik yang sama di atas permukaan bumi, katakanlah di atas Monas, maka dia akan selalu berada di atas sana dan mengikuti perputaran bumi pada sumbunya. Sistem ini mengadopsi teknologi TDM dan TDMA. Umumnya konfigurasi VSAT adalah seperti bintang. Piringan yang ditengah disebut hub dan melayani banyak piringan lainnya yang berlokasi di tempat yang jauh. Hub berkomunikasi dengan piringan lainnya menggunakan kanal TDM dan diterima oleh semua piringan lainnya. Piringan lainnya mengirimkan data ke hub menggunakan kanal TDMA. Dengan cara ini diharapkan dapat memberikan koneksi yang baik untuk hubungan data, suara dan fax. Semua lalu lintas data harus melalui hub ini, bahkan jika suatu piringan lain hendak berhubungan dengan piringan lainnya. Hub ini mengatur semua rute data pada jaringan VSAT. Frame TDM selalu berukuran 5.760 byte.
Setiap frame memiliki 240 sub-frame. Setiap subframe adalah 24 byte. Panjang waktu frame tergantung pada data rate outbound yang dipilih. TDMA selalu pada 180 ms. TDMA disinkronisasi untuk memastikan bahwa kiriman data yang berasal dari stasiun yang berbeda tidak bertabrakan satu dengan yang lainnya. satelit komunikasi. Kinerja yang utama dari pada sistem satelit untuk aplikasi ini adalah Receive G/T, EIRP dan Linieritas Penguat Daya. Besarnya nilai G/T dan EIRP akan sangat menentukan sekali besarnya ukuran terminal VSAT, yang pada akhirnya menentukan nilai ekonomisnya. Namun penambahan EIRP dan G/T akan menyebabkan harga satelit menjadi naik. Oleh karena itu penentuan karakteristik payload transponder merupakan salah satu kunci sukses agar sistem multimedia dapat berjalan dengan baik.
Pada bagian selanjutnya kita akan membahas tentang kerakteristik dari pada payload transponder satelit yang merupakan inti dari pembahasan ini.Sistem satelit yang banyak dipakai pada saat ini adalah satelit yang non regenerative yaitu hanya melakukan fungsi merelay tanpa ada pemrosesan sinyal baik itu modulasi dan demodulasi. Penggunaan sistem satelit regenaratif akan menyebabkan harga dari satelit ituakan naik dikarenakan teknologi yang dipergunakan untuk aplikasi di ruang angkasa belum banyak dipakai untuk mencapai nilai ekonomisnya.  

putraigp.blogspot.com
putraigp.blogspot.com
putraigp.blogspot.com
i Amerika pada awal 80-an muncul teknologi komunikasi satelit dengan antena kecil, yang mampu menghubungkan point to multipoint atau sebaliknya multipoint to point. Teknologi itu terkenal dengan sebutan VSAT (Very Small Aperture Terminal). VSAT masuk pertama ke Indonesia tahun 1989 seiring dengan bermunculnya bank-bank swasta yang sangat membutuhkan system komunikasi online seperti ATM (Automated Teller Machine). Pemanfaatan VSAT di Indonesia termasuk yang pertama di Asia Tenggara, yang dipelopori olehperusahaan swasta nasional PT Citra Sari Makmur (CSM) dengan lisensi PT TELKOM. CSM mulai beroperasi awal 1990 dengan memanfaatkan satelit PALAPA. Saat ini selain CSM ada 3 operator VSAT swasta yaitu Lintasarta, Elektrindo Nusantara dan Rintis Sejahtera (Primacom). Pangsa pasar terbesar masih dikuasai CSM. Di luar itu masih ada 2 operator yang hanya melayani kalangan sendiri, Dwi Mitra (kelompok Garuda Indonesia) dan BMG (Badan Meteorologi dan Geofisika).
putraigp.blogspot.com


Monday, January 02, 2012 | 0 comments | Read More

Pengertian Routing

Written By Putra IGP on Monday, December 26, 2011 | Monday, December 26, 2011

routingPernahkan anda mendengar yang namanya routing? Routing adalah suatu proses yang sangat penting dalam jaringan skala besar. Tanpa ada proses routing, mungkin jaringan kita tidak bisa berkembang. Hanya bisa mengkoneksikan komputer – komputer yang ada dalam satu gedung. Sedangkan jika kita ingin menghubungkan jaringan kita dengan jaringan luar semisal, kantor cabang, kantor pusat perusahaan, ataupun koneksi internet. Kita harus menerapkan routing pada jaringan kita agar bisa terkoneksi.
Namun apa itu routing sebenarnya? Routing adalah suatu proses dimana untuk meneruskan packet data yang dikirim dari satu jaringan ke jaringan yang lain. Dari kata tersebut mungkin bisa dimengerti maksud dari routing tersebut. Jadi, routing bisa menghantarkan data yang dikirim dari komputer di jaringan kita ke komputer yang ada pada jaringan lain.
Routing terbagi menjadi dua :
  1. Static Routing. Yaitu routing yang dimana kita harus menetapkan table routing dengan kondisi jaringan yang ada. Jadi setiap ada perubahan jaringan kita harus mengupdate table routing tersebut secara manual.
  2. Dynamic Routing. Berbeda dengan Static Routing. Dynamic Routing tidak perlu mengatur table routing secara manual. Namun hanya dengan mengenalkan network yang terhubung pada router tersebut. Maka router akan otomatis membuat table routing.
Device yang bisa kita pakai untuk proses routing yaitu router. Router yang biasa di pakai yaitu router device atau pc router. Keduanya memiliki fungsi yang sama, hanya saja memiliki kelebihan dan kelemahan masing – masing.
cisco router
Router Device yaitu sebuah perangkat tersendiri yang didalamnya terdapat banyak dari fitur dan fungsi routing. Router device ini memang dikhususkan untuk merouting, jadi mulai dari segi kecepatan, performa, dan security sangat bagus.  Router device biasanya pcberbentuk persegi panjang, dan terdapat beberapa port ethernet, port modem, port serial, dll. Jumlah dan ketersediaan port berbeda – beda untuk masing – masing brand dan tipe. Brand yang terkenal yaitu Cisco , Juniper, Avaya.
PC router merupakan sebuah pc yang didalamnya diinstall sistem operasi jaringan, OS yang biasa dipakai adalah linux. Dengan menggunakan fasilitas networking yang ada pada linux itu tersendiri. Kita bisa memanfaatkan pc sebagai pengganti router device yang harganya sangat mahal. Namun demikian pc router tidak lah sebagus dengan router device aslinya.
Monday, December 26, 2011 | 2 comments | Read More

Macam – Macam Kabel Jaringan

Written By Putra IGP on Tuesday, November 8, 2011 | Tuesday, November 08, 2011

Kabel Local Area Network
Pertama kali LAN menggunakan kabel “coaxial”. Kemudian, kabel “twisted pair” yang digunakan dalam sistem telepon telah mampu membawa frekuensi yang lebih tinggi dan dapat mendukung trafik LAN. Dan saat ini, kabel fiber optik telah tampil sebagai pilhan kabel berkecepatan sangat tinggi.
Local Area Network menggunakan empat tipe kabel :
  • Coaxial
  • Unshielded Twisted Pair (UTP)
  • Shielded Twisted Pair (STP)
  • Fiber Optik
Kabel Coaxial
Kabel coaxial terdiri dari :
  • sebuah konduktor tembaga
  • lapisan pembungkus dengan sebuah “kawat ground”.
  • sebuah lapisan paling luar.
Penggunaan Kabel Coaxial
Kabel coaxial terkadang digunakan untuk topologi bus, tetapi beberapa produk LAN sudah tidak mendukung koneksi kabel coaxial.
Protokol Ethernet LAN yang dikembangkan menggunakan kabel coaxial:
10Base5 / Kabel “Thicknet” :
  • adalah sebuah kabel coaxial RG/U-8.
  • merupakan kabel “original” Ethernet.
  • tidak digunakan lagi untuk LAN modern.
10Base2 / Kabel “Thinnet”:
  • adalah sebuah kabel coaxial RG/U-58.
  • mempunyai diameter yang lebih kecil dari “Thicknet”.
  • menggantikan “Thicknet”.
  • tidak direkomendasikan lagi, tetapi masih digunakan pada jaringan LAN yang sangat kecil.
“Unshielded Twisted Pair”
Kabel “Unshielded twisted pair” (UTP) digunakan untuk LAN dan sistem telepon. Kabel UTP terdiri dari empat pasang warna konduktor tembaga yang setiap pasangnya berpilin. Pembungkus kabel memproteksi dan menyediakan jalur bagi tiap pasang kawat. Kabel UTP terhubung ke perangkat melalui konektor modular 8 pin yang disebut konektor RJ-45. Semua protokol LAN dapat beroperasi melalui kabel UTP. Kebanyakan perangkat LAN dilengkapi dengan RJ-45.
Kategori UTP
Terdapat 5 kategori (level) untuk kabel UTP. Kategori ini mendukung sinyal suara berkecepatan rendah (low-speed voice) dan sinyal LAN berkecepatan tinggi. Kategori 5 UTP direkomendasikan sebagai kategori minimum untuk instalasi LAN dan cocok untuk topologi star. Tabel berikut menunjukkan masing-masing kategori :
Kategori
Performansi (MHz)
Penggunaan
Cat 1
1
Voice, Mainframe, Dumb Terminal
Cat 2
4
4 MB Token Ring
Cat 3
10
10MB Ethernet
Cat 4
20
16 MB Token Ring
Cat 5
100
100 MB Ethernet
“Shielded Twisted Pair”
“Shielded twisted pair” adalah jenis kabel telepon yang digunakan dalam beberapa bisnis instalasi. Terdapat pembungkus tambahan untuk tiap pasangan kabel (”twisted pair”).Kabel STP juga digunakan untuk jaringan Data, digunakan pada jaringan Token-Ring IBM. Pembungkusnya dapat memberikan proteksi yang lebih baik terhadap interferensi EMI.
Kelemahan kabel STP
Kabel STP mempunyai beberapa kelemahan :
  • Attenuasi meningkat pada frekuensi tinggi.
  • Pada frekuensi tinggi, keseimbangan menurun sehingga tidak dapat mengkompensasi timbulnya “crosstalk” dan sinyal “noise”.
  • Harganya cukup mahal.

Kabel Fiber Optik adalah teknologi kabel terbaru. Terbuat dari glas optik. Di tengah-tengah kabel terdapat filamen glas, yang disebut “core”, dan di kelilingi lapisan “cladding”, “buffer coating”, material penguat, dan pelindung luar.Informasi ditransmisikan menggunakan gelombang cahaya dengan cara mengkonversi sinyal listrik menjadi gelombang cahaya. Transmitter yang banyak digunakan adalah LED atau Laser.
Kelebihan menggunakan kabel Fiber Optik
Kabel Fiber Optik mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya :
  • Kapasitas bandwidth yang besar (gigabit per detik).
  • Jarak transmisi yang lebih jauh ( 2 sampai lebih dari 60 kilometer).
  • Kebal terhadap interferensi elektromagnetik.
Kabel Fiber Optik banyak digunakan pada jaringan WAN untuk komunikasi suara dan data. Kendala utama penggunaan kabel fiber optik di LAN adalah perangkat elektroniknya yang masih mahal. Sedangkan harga kabel Fiber Optiknya sendiri sebanding dengan kabel LAN UTP.




Tuesday, November 08, 2011 | 0 comments | Read More

Pengkabelan Pada Jaringan Komputer

Written By Putra IGP on Sunday, March 27, 2011 | Sunday, March 27, 2011

ist2_3748598-network-cablesDalam pemasangan jaringan komputer, dibutuhkan media yang berguna untuk menghubungkan beberapa node seperti komputer, hub, switch, router, dll. Media tersebut bisa berupa kabel maupun radio (wireless).
Untuk media yang berupa kabel, yaitu seperti  Kabel Coaxial, Fiber Optik, dan Twisted Pair. Dan untuk wireless bisa seperti Bluetooth, Infrared, Wi-Fi, dll.
Untuk sekarang saya akan menjelaskan tentang media kabel yang digunakan dalam jaringan komputer.

1. Kabel Coaxial

Coaxial_Cable_dKabel Coaxial merupakan kabel merupakan kabel yang menggunakan dua buah konduktor. Pusat dari kabel coaxial yaitu  berupa inti kawat pada kabel yang dilingkupi oleh sekat dan kemudian dliliti lagi oleh kawat berselaput konduktor. Kabel ini mempunyai daya bandwith yang tinggi
Untuk kabel coaxial, sebelum data yang dikirim komputer dikirim, data tersebut diubah dahulu menjadi sinyal listrik. Dan kemudian setelah sinyal listrik tersebut sampai di komputer tujuan, sinyal listrik tersebut diubah lagi menjadi sinyal digital. Kabel ini mempunyai jarak maksimum pemasangan sepanjang 2000km.

Konstruksi Kabel Coaxial

Konduktor utama
Konduktor kabel harus terbuat dari bahan tembaga padat berbentuk silindris tanpa cacat berkonduktivitas tinggi. Untuk diameter dari kabel tidak diperbolehkan melebihi 0,02 mm dan 1,53 mm. Sedangkan untuk tahanan dari konduktor yang letaknya di dalam ( inner conductor) adalah 1/58 per 1 meter.
Isolasi
Isolasi kabel terbuat dari bahan polietilena homogen dan melingkari pada konduktor utama. Untuk diameter nominalnya yakni 0,97 mm dan juga tidak diperbolehkan melebihi 0,05 mm.
Konduktor bagian luar
Konduktor terbuat dari pita tembaga yang memiliki tebal 0,25 mm dengan maksimum toleransi 0,2 mm pada posisi memanjang dan sedikit tumpang tindih. Untuk tahanannya adalah sebesar 1/52 per meter. Pada bagian atas pita tembaga ini dibalut secara helikod dengan dua lapis pita baja yang memiliki tebal 0,15 mm yang digunakan sebagai pelindungelektromagnetik.
Penggantung
Penggantung di sini terdiri dari tujuh bual lilit kawat baja dengan ukuran 2 mm dan dengan daya kuat tarik sebesar 3,010 kgf.
Pembungkus luar
Pembungkus luar kabel terbuat dari polietilena yang dicampur dengan karbon hitam sebanyak 2%. Untuk tebal rata – rata pembungkus tidak diperbolehkan melebihi dari 2 mm dan juga tidak boleh kurang dari 1,6 mm. Sementara untuk tebal dari bagian antara penggantung dengan kabel adalah 3,4 mm dan dengan tinggi 3 – 4,5 mm.

Jenis – Jenis Kabel Coaxial

1. Kabel Thick Coaxial (Coaxial Gemuk)
Coaxial-CableKabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning; kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan cuman disebut sebagai yellow cable.
Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut:

  • Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang lumayan lebar).

  • Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated segments.

  • Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).

  • Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.

  • Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).

  • Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).

  • Setiap segment harus diberi ground.

  • Jarang maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).

  • Jarang minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).
    2. Kabel Thin Coaxial (Coaxial Kurus)
    monster-white-ultra-thin-mini-4666017Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.
    Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan dengan TConnector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut:

  • Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.

  • Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.

  • Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices).

  • Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.

  • Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).

  • Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.

  • Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).

  • Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).

  • Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.

    2. Kabel Twisted Pair

    imagesKabel Twisted pair (pasangan berpilin) adalah sebuah bentuk kabel di mana dua konduktor digabungkan dengan tujuan untuk mengurangi atau meniadakan interferensi elektromagnetik dari luar seperti radiasi elektromagnetik dari kabel unshielded twisted pair (UTP) cables, dancrosstalk di antara pasangan kabel yang berdekatan.
    Kabel Twisted Pair memiliki beberapa kategori kabel yang bermacam – macam. Jumlah pasangan kabel untuk setiap kategorinya bisa berbeda – beda. Berikut beberapa kategori yang ditentukan dari kemampuan transmisi data yang dimilikinya seperti tertulis dalam tabel berikut.
    Kategori
    Kegunaan
    Category 1 (Cat1) Kualitas suara analog
    Category 2 (Cat2) Transmisi suara digital hingga 4 megabit per detik
    Category 3 (Cat3) Transmisi data digital hingga 10 megabit per detik
    Category 4 (Cat4) Transmisi data digital hingga 16 megabit per detik
    Category 5 (Cat5) Transmisi data digital hingga 100 megabit per detik
    Enhanced Category 5 (Cat5e) Transmisi data digital hingga 250 megabit per detik
    Category 6 (Cat6)  
    Category 7 (Cat7)  
    Di antara semua kabel di atas, kabel Enhanced Category 5 (Cat5e) dan Category 5 (Cat5) merupakan kabel UTP yang paling populer yang banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi Ethernet.
    Category 1
    Kabel UTP Category 1 (Cat1) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi terendah, yang didesain untuk mendukung komunikasi suara analog saja. Kabel Cat1 digunakan sebelum tahun 1983 untuk menghubungkan telepon analog Plain Old Telephone Service (POTS). Karakteristik kelistrikan dari kabel Cat1 membuatnya kurang sesuai untuk digunakan sebagai kabel untuk mentransmisikan data digital di dalam jaringan komputer, dan karena itulah tidak pernah digunakan untuk tujuan tersebut.
    Category 2
    Kabel UTP Category 2 (Cat2) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 1 (Cat1), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara digital. Kabel ini dapat mentransmisikan data hingga 4 megabit per detik. Seringnya, kabel ini digunakan untuk menghubungkan node-node dalam jaringan dengan teknologi Token Ring dari IBM. Karakteristik kelistrikan dari kabel Cat2 kurang cocok jika digunakan sebagai kabel jaringan masa kini.
    Category 3
    Kabel UTP Category 3 (Cat3) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 2 (Cat2), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara pada kecepatan hingga 10 megabit per detik. Kabel UTP Cat3 menggunakan kawat-kawat tembaga 24-gauge dalam konfigurasi 4 pasang kawat yang dipilin (twisted-pair) yang dilindungi oleh insulasi. Cat3 merupakan kabel yang memiliki kemampuan terendah (jika dilihat dari perkembangan teknologi Ethernet), karena memang hanya mendukung jaringan 10BaseT saja. Seringnya, kabel jenis ini digunakan oleh jaringan IBM Token Ring yang berkecepatan 4 megabit per detik, sebagai pengganti Cat2.
    Category 4
    Kabel UTP Category 4 (Cat4) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 3 (Cat3), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara hingga kecepatan 16 megabit per detik. Kabel ini menggunakan kawat tembaga 22-gauge atau 24-gauge dalam konfigurasi empat pasang kawat yang dipilin (twisted pair) yang dilindungi oleh insulasi. Kabel ini dapat mendukung jaringan Ethernet 10BaseT, tapi seringnya digunakan pada jaringan IBM Token Ring 16 megabit per detik.
    Category 5
    Kabel UTP Category 5 (Cat5) adalah kabel dengan kualitas transmisi yang jauh lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 4 (Cat4), yang didesain untuk mendukung komunikasi data serta suara pada kecepatan hingga 100 megabit per detik. Kabel ini menggunakan kawat tembaga dalam konfigurasi empat pasang kawat yang dipilin (twisted pair) yang dilindungi oleh insulasi. Kabel ini telah distandardisasi oleh Electronic Industries Alliance (EIA) dan Telecommunication Industry Association (TIA).
    Kabel Cat5 dapat mendukung jaringan Ethernet (10BaseT), Fast Ethernet (100BaseT), hingga Gigabit Etheret (1000BaseT). Kabel ini adalah kabel paling populer, mengingat kabel serat optik yang lebih baik harganya hampir dua kali lipat lebih mahal dibandingkan dengan kabel Cat5. Karena memiliki karakteristik kelistrikan yang lebih baik, kabel Cat5 adalah kabel yang disarankan untuk semua instalasi jaringan.
    Category 5e
    Kabel ini merupakan versi perbaikan dari kabel UTP Cat5, yang menawarkan kemampuan yang lebih baik dibandingkan dengan Cat5 biasa. Kabel ini mampu mendukung frekuensi hingga 250 MHz, yang direkomendasikan untuk penggunaan dalam jaringan Gigabit Ethernet, meskipun menggunaan kabel UTP Category 6 lebih disarankan untuk mencapai kinerja tertinggi.
    Untuk kabel twisted pair, terdapa beberapa macam lagi yaitu diantaranya :
    1.UTP (Unshielded Twisted Pair)
    images (3)Unshielded twisted-pair (disingkat UTP) adalah sebuah jenis kabel jaringan yang menggunakan bahan dasar tembaga, yang tidak dilengkapi dengan shield internal. UTP merupakan jenis kabel yang paling umum yang sering digunakan di dalam jaringan lokal (LAN), karena memang harganya yang rendah, fleksibel dan kinerja yang ditunjukkannya relatif bagus. Dalam kabel UTP, terdapat insulasi satu lapis yang melindungi kabel dari ketegangan fisik atau kerusakan tapi, tidak seperti kabel Shielded Twisted-pair (STP), insulasi tersebut tidak melindungi kabel dari interferensi elektromagnetik.
    Kabel UTP memiliki impendansi kira-kira 100 Ohm.
    2. STP (Shielded Twisted Pair)
    images (4)Shielded twisted pair atau STP adalah kabel pasangan berpilin yang memiliki perlindungan dari logam untuk melindungi kabel dari intereferensi elektromagnetik luar.


    3.S/UTP (Screened Unshielded Twisted Pair)
    images (2)Yaitu kabel twisted pair yang didalam pelindung kabel (kulit luar) kabel terdapat pelindung berupa kertas logam.




    4. S/STP (Screened Shielded Twisted Pair)
    images (1)S/STP merupakan kabel twisted pair yang dimana terdapat pelindung ganda didalamnya. Yaitu didalam kabel dan disetiap pasangan lilitan. Kabel ini merupakan kabel yang paling banyak memiliki perlindungan terhadap pengaruh dari gangguan seperti elektromagnetik, crosstalk.

    Pemasagan Kabel Twisted Pair Jenis Cat 5 / 5e

    Dalam menghubungkan jaringan Ethernet dengan menggunakan kabel UTP Category 5, terdapat dua metode pengabelan, yakni Crossover cable dan Straight-through cable. Kabel Crossover digunakan untuk menghubungkan dua perangkat yang sama (NIC dengan NIC lainnya,hub dengan hub yang lainnya dan lain-lain), sementara kabel Straight-through digunakan untuk menghubungkan dua perangkat yang berbeda jenis, seperti NIC dengan hub atau NIC dengan switch.
    Untuk Crossover, susunan kabel yang diberlakukan pada kedua ujung adalah seperti berikut.
     
    Ujung A
    Ujung B
    Pin 1
    Putih - Orange
    Putih - Hijau
    Pin 2
    Orange
    Hijau
    Pin 3
    Putih Hijau
    Putih – Orange
    Pin 4
    Biru
    Biru
    Pin 5
    Putih Biru
    Putih – Biru
    Pin 6
    Hijau
    Orange
    Pin 7
    Putih - Coklat
    Putih - Coklat
    Pin 8
    Coklat
    Coklat
    Dan untuk Straight-trought
     
    Ujung A
    Ujung B
    Pin 1
    Putih - Orange
    Putih – Orange
    Pin 2
    Orange
    Orange
    Pin 3
    Putih - Hijau
    Putih - Hijau
    Pin 4
    Biru
    Biru
    Pin 5
    Putih - Biru
    Putih – Biru
    Pin 6
    Hijau
    Hijau
    Pin 7
    Putih - Coklat
    Putih - Coklat
    Pin 8
    Coklat
    Coklat
    atau
     
    Ujung A
    Ujung B
    Pin 1
    Putih - Hijau
    Putih – Hijau
    Pin 2
    Hijau
    Hijau
    Pin 3
    Putih – Orange
    Putih –Orange
    Pin 4
    Biru
    Biru
    Pin 5
    Putih - Biru
    Putih – Biru
    Pin 6
    Orange
    Orange
    Pin 7
    Putih - Coklat
    Putih - Coklat
    Pin 8
    Coklat
    Coklat

    Jika diperhatikan secara seksama. Kabel Crossover memiliki susunan warna yang berlawanan dan Untuk Straight-trought memiliki susunan yang sama di kedua ujungnya.
    581px-UTP-Crossover600px-UTP-Straight

    3. Kabel Fiber Optik

    images (5)Kabel serat optik merupakan sebuah kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang berfungsi untuk mentransmisikan sinyal cahaya. Kabel serat optik berukuran sangat tipis dan berdiameter sehelai rambut manusia yang saat ini paling banyak digunakan sebagai media transimisi dalam teknologi komunikasi modern.
    Bagian-bagian utama serat optik tersebut adalah bagian inti tempat merambatnya gelombang cahaya, lapisan selimut yang mengelilingi bagian inti dengan indeksbias yang lebih kecil, dan lapisan jake yang melindungi bagian inti dan selimut dengan plastik yang elastis. Komponen utama sistem serat optik terdiri daritransmitter (Laser Diode dan Laser Emmiting Diode), information channel yang berupa serat optik, dan receiver.

  • SUMBER:
    WIKIPEDIA
    Sunday, March 27, 2011 | 0 comments | Read More

    Definisi Jaringan Komputer

    contoh_topologi1 Jaringan komputer memiliki beberapa definisi yang berbeda dari para sumber. Dan pada beberapa definisi tersebut juga memilki beberapa kesamaan. Beberapa definisi tersebut diantaranya adalah :
    1. Wikipedia :
      Jaringan komputer adalah sebuah sistem terdiri atas komputer,  software dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Tujuan dari jaringan komputer adalah:
      1. Membagi sumber daya: contohnya berbagi pemakaian printer, CPU, memori, harddisk.
      2. Komunikasi: contohnya surat elektronik, instan messaging, chatting
      3. Akses informasi: contohnya web browsing.
    2. Prima\’s Blog :
      Jaringan Komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program – program, penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, harddisk, dan sebagainya. Selain itu jaringan komputer bisa diartikan sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada diberbagai lokasi yang terdiri dari lebih satu komputer yang saling berhubungan.
    3. belajar-komputer-mu.com :
      Jaringan komputer adalah sekumpulan komputer, serta perangkat-perangkat lain pendukung komputer yang saling terhubung dalam suatu kesatuan. Media jaringan komputer dapat melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling melakukan pertukaran informasi, seperti dokumen dan data, dapat juga melakukan pencetakan pada printer yang sama dan bersama-sama memakai perangkat keras dan perangkat lunak yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer, ataupun perangkat-perangkat yang terhubung dalam suatu jaringan disebut dengan node. Dalam sebuah jaringan komputer dapat mempunyai dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.
    4. YOUSAYTOO.COM :
      Sebuah jaringan komputer biasanya terdiri dari 2 buah komputer atau lebih dan melakukan data sharing antar komputer. Informasi dan data bergerak melalui media komunikasi. Media komunikasi yang dipakai dalam membuat jaringan komputer antara lain adalah kabel, jaringan telepon, gelombang radio, satelit, bluetooth atau infra merah. Pemakaian media komunikasi ini akan tergantung pada kegunaan dan ukuran jaringan.
    5. Bambang Winarno :
      Jaringan komputer adalah ”interkoneksi” antara 2 komputer autonomous atau lebih, yang terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel (wireless).
      Autonomous adalah apabila sebuah komputer tidak melakukan kontrol terhadap komputer lain dengan akses penuh, sehingga dapat membuat komputer lain, restart, shutdows, kehilangan file atau kerusakan sistem.
      Dalam defenisi networking yang lain autonomous dijelaskan sebagai jaringan yang independent dengan manajemen sistem sendiri (punya admin sendiri), memiliki topologi jaringan, hardware dan software sendiri, dan dikoneksikan dengan jaringan autonomous yang lain. (Internet merupakan contoh kumpulan jaringan autonomous yang sangat besar.)
    6. indo.net Asia :
      Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan  pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Setiap  komputer, printer atau periferal yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.
    Sunday, March 27, 2011 | 0 comments | Read More